-->
Search here and hit enter....

Cara Merawat Murai Batu Bakalan Agar Cepat Gacor


Cara Merawat Murai Batu Bakalan Agar Cepat Gacor

Merawat Murai Batu Bakalan Agar Cepat Gacor

Faktor Penting Yang Mempengaruhi Agar Murai Batu Cepat Bunyi

Memanfaatkan Extra Fooding (EF)
Pemberian jangkrik, kroto, cacing dan belalang hijau sebagai EF buat Murai Batu, diyakini bisa merangsang Murai Batu agar cepat mau berkicau. Setiap Murai Batu pasti memiliki selera yang berbeda-beda terhadap EF. Ada Murai Batu yang suka dengan kroto, ada juga yang tidak. Ada Murai Batu yang membutuhkan jangkrik dalam jumlah banyak, ada juga yang tidak. Dengan pemahaman ini, hobbies tinggal mencari settingan yang cocok buat Murai Batu bahannya, di mana hobbies dapat melakukan trial error sehingga akan diketahui mana EF yang paling digemari dan paling cocok buat Murai Batunya, serta berapa takaran EF yang pas buat si Murai Batu. Kelemahan dari metode ini, Murai Batu akan terbiasa dengan EF, sehingga Murai Batu baru dapat optimal jika sudah mendapatkan pasokan EF, dan intinya kinerja Murai Batu sangat bergantung pada EF.


Memanfaatkan Burung Masteran

Burung masteran yang kecil dan gacor seperti Kenari, Ciblek dan Love Bird adalah burung-burung masteran yang sangat berguna buat merangsang Murai Batu untuk cepat berkicau. Selain bisa digunakan sebagai masteran, burung-burung kecil dan gacor ini bisa juga membuat Murai Batu cepat marah pada saat mereka berkicau. Secara tidak langsung, hal ini akan merangsang Murai Batu untuk berkicau dengan maksud meladeni kicauan dari burung-burung masteran tersebut. Metode ini cenderung cocok diterapkan buat Murai Batu bahan yang mentalnya sedikit kurang stabil, sebab dengan burung-burung kecil yang dijadikan sparing partner, diharapkan si Murai Batu bisa terlihat dominan dilokasinya. Kelemahan metode ini, Murai Batu akan mudah down jika mendengar suara-suara burung lain yang sedikit asing baginya, apalagi jika volume suaranya lebih besar dari burung-burung masteran kecil ini.

Memanfaatkan Pola Rawatan Alami

Di alam, Murai Batu adalah jenis burung yang rajin berkicau dan gemar menirukan suara-suara burung lain yang sesuai dengan karakter kicauannya. Ketersediaan makanan, adanya betina pendamping dan kecukupan terkena sinar matahari dan mandi serta keleluasaan untuk terbang, menjadikan Murai Batu rajin berkicau di habitatnya. Dengan pola rawatan yang mirip seperti di alam, termasuk dengan cara menggantang Murai Batu dengan view pemandangan berupa pohon-pohon dikelilingnya, maka Murai Batu akan cepat beradaptasi dan cepat juga untuk berkicau.

Apalagi jika pola rawatan ini diikuti dengan memanfaatkan pola rawatan point 1 dan 2 di atas, maka pola ini akan menjadi lebih optimal. Kelemahan metode ini, hobbies akan meMurai Batuutuhkan lebih banyak waktu dan biaya buat merawatnya. Tapi hasilnya akan cenderung berbading lurus dengan pengorbanan.
BERIKAN KOMENTAR ()