Bagi anda yang saat ini sedang beternak burung kenari sangat sangat menyarankan untuk beternak dengan cara yang lebih efektif dan efisien, baik dari segi waktu maupun dalam proses penangkaran. Ada satu cara yang cukup efisien dan efektif dalam membudidayakan burung kenari yaitu sebagai peternak anda harus mampu mendeteksi telur kenari yang sedang dierami oleh induk betina, apakah telur isi atau kosong?. Nah ini merupakan hal yang sangat penting dan jangan anda anggap sepele bila anda ingin sukses menangkarkan burung mungil yang pandai berkicau ini.
Bila saja anda meremehkan dan mengabaikan proses pendeteksian telor kenari sejak dini, maka bisa-bisa anda akan membuang-buang waktu, akhirnya butuh waktu lama untuk menghasilkan anakan, sehingga penangkaran kenari yang anda jalankan jadinya tidak efisien. Loh mengapa? kita tahu bahwa burung kenari betina akan mengerami telur-telurnya selama 14 hari, nah karena anda tidak tahu bahwa telor-telor yang sedang dierami tersebut ternyata tidak isi atau infertil maka anda pun akan menantinya hingga 14 hari kemudian, nah secara otomatis telur tersebut pasti tidak menetas. Simak juga: Jumlah ideal anakan Kenari.
Lain ceritanya bila anda sebagai peternak dapat mendeteksi telur kenari, apakah telor yang dierami indukan isi atau tidak jadi, jadi anda dapat memastikan bahwa telor-telor kenari akan menetas jika waktu menetas sudah tiba. Apabila anda mendapati telor kenari yang sedang dierami tidak ngisi, maka andapun harus segera membuang telur tersebut, agar induk betina dapat segera dijodohkan kembali sehingga ia akan cepat bertelur lagi, maka proses ternak kenari akan jauh lebih cepat menghasilkan anakan karena tanpa harus menunggu telor yang sudah ketahuan tidak bakal menetas. Kalau begitu langsung simak cara meneropong telur kenari isi atau kosong.
Cara Mengetahui Telur Kenari Isi atau Kosong
TIPS TAMBAHAN
Apabila setelah anda mendeteksi telur kenari ternyata kosong atau tidak jadi, maka anda harus membuang telur tersebut segera, lalu kondisikan kembali kenari betina yang sedang mengeram tersebut agar dapat segera dikawinkan lagi sehingga ia pun akan cepat bertelur kembali. Bila anda tidak mendeteksi telor kenari sejak dini, maka apabila telor tersebut ternyata tidak ada yang ngisi maka anda pun akan menunggunya hingga hari ke 14. Maka sudah pasti telor kenari itu tidak akan menetas. Dan ini tidak efektif dan efisien namanya. Baca juga: Tips induk betina bertelur banyak dan isi.
Manfaat Mendeteksi Telur Kenari Sejak Dini atau saat Dierami:
Bila saja anda meremehkan dan mengabaikan proses pendeteksian telor kenari sejak dini, maka bisa-bisa anda akan membuang-buang waktu, akhirnya butuh waktu lama untuk menghasilkan anakan, sehingga penangkaran kenari yang anda jalankan jadinya tidak efisien. Loh mengapa? kita tahu bahwa burung kenari betina akan mengerami telur-telurnya selama 14 hari, nah karena anda tidak tahu bahwa telor-telor yang sedang dierami tersebut ternyata tidak isi atau infertil maka anda pun akan menantinya hingga 14 hari kemudian, nah secara otomatis telur tersebut pasti tidak menetas. Simak juga: Jumlah ideal anakan Kenari.
Lain ceritanya bila anda sebagai peternak dapat mendeteksi telur kenari, apakah telor yang dierami indukan isi atau tidak jadi, jadi anda dapat memastikan bahwa telor-telor kenari akan menetas jika waktu menetas sudah tiba. Apabila anda mendapati telor kenari yang sedang dierami tidak ngisi, maka andapun harus segera membuang telur tersebut, agar induk betina dapat segera dijodohkan kembali sehingga ia akan cepat bertelur lagi, maka proses ternak kenari akan jauh lebih cepat menghasilkan anakan karena tanpa harus menunggu telor yang sudah ketahuan tidak bakal menetas. Kalau begitu langsung simak cara meneropong telur kenari isi atau kosong.
Cara Mengetahui Telur Kenari Isi atau Kosong
- Apabila induk betina sudah mengerami telurnya selama 7 harian, maka anda bisa mendeteksi telornya dengan cara meneropong telur kenari dengan disenter yang dikenal dengan istilah candling.
- Cara mengambil telor kenari yang sedang dierami, cara pertama tunggulah induk kenari betina keluar sarang maka pada saat itulah anda ambil telur kenari untuk segera diteropong.
- Cara kedua adalah bila induk kenari tidak segera keluar meninggalkan sarang maka anda bisa mengusir indukan dengan jari agar ia keluar dari sarang namun harus dengan cara lembut.
- Cara meneropong telur kenari yaitu peganglah telor kenari dengan jari jempol dan telunjuk lalu sorot dengan lampu senter dari arah samping atau dari bawah. Lalu anda perhatikan isi telor kenari tersebut. Dengan disenter maka isi bagian dalam telor akan terlihat sangat jelas.
- Jika anda sudah dapat melihat telor kenari bagian dalamnya, perhatikan apakah ada calon embrio atau anak kenari atau tidak.
- Ciri-ciri telur kenari yang isi atau jadi yaitu pada bagian dalam telor akan tampak ada guratan benang merah, gumpalan daging berwarna merah dan tampak seperti ada jantung yang berdenyut, mengembang dan kempes. Lihat gambar di bawah ini.
- Ciri-ciri telur kenari tidak isi maka pada bagian dalam telor kenari akan kelihatan bening, putih dan terang, mengapa? karena di dalam telur tidak ada perkembangan embrio atau piyik sebab telur mungkin saja tidak dibuahi. Lihat gambar berikut ini.
- Bila telur kenari yang ngisi atau jadi sudah berumur 11 hari ke atas maka akan tampak gelap pada bagian dalamnya. Itu pertanda embrio kenari sudah berbentuk dan akan segera menetas.
TIPS TAMBAHAN
Apabila setelah anda mendeteksi telur kenari ternyata kosong atau tidak jadi, maka anda harus membuang telur tersebut segera, lalu kondisikan kembali kenari betina yang sedang mengeram tersebut agar dapat segera dikawinkan lagi sehingga ia pun akan cepat bertelur kembali. Bila anda tidak mendeteksi telor kenari sejak dini, maka apabila telor tersebut ternyata tidak ada yang ngisi maka anda pun akan menunggunya hingga hari ke 14. Maka sudah pasti telor kenari itu tidak akan menetas. Dan ini tidak efektif dan efisien namanya. Baca juga: Tips induk betina bertelur banyak dan isi.
Manfaat Mendeteksi Telur Kenari Sejak Dini atau saat Dierami:
- Proses beternak kenari lebih cepat menghasikan dan hemat waktu.
- Dapat memastikan telur akan menetas atau tidak.
- Tentunya lebih efisien baik dari segi waktu, biaya dan proses penangkaran.