Penulisan sejarah zaman Islam dikenal sebagai historiografi tradisional….
a. kuno
b. klasik
c. baru
d. Islam
e. madya
jawaban: e
Pembahasan : Pada masa Islam, tradisi penulisan sejarah terus berlanjut. Tema-temanya sebagian ada yang disesuaikan dengan kebudayaan Islam dan sebagian lainnya merupakan hasil ciptaan yang baru. Namun, isinya menunjukan tradisi tulis yang menjadi dasar dimulainya tradisi sejarah. Tradisi tulis tersebut terkait dengan kebudayaan Hindu-Buddha, Islam atau sintesis dari kebudayaan tersebut. Hasil-hasil kesustraan Islam yang berkembang di daerah Jawa, sebagian besar merupakan perkembangan dari kesutraan zaman Hindu-Buddha yang disesuaikan dengan budaya Islam. Adapun jenis-jenis penulisan sejarah zaman Islam meliputi hikayat dan babad. Penulisan sejarah atau historiografi tradisional ini biasa juga disebut sebagai historiografi tradisional madya.
Ciri-ciri dari penulisan sejarah tradisional dapat dijabarkan sebagai berikut:
- Istana sentries, artinya historiografi tradisional menulis aktivitas seputar istana saja, berorientasi kepada raja atau penguasa, etnis ataupun primordial yang menekankankepada usaha legitimitasi dari penguasa, pembenaran kepada keabsahan seorang penguasa.
- Bersifat religomagis, yaitu mengakui adanya kekuasaan di atas manusia dan magis, percaya kepada kekuatan supranatural, sehingga banyak diwarnai dengan percaya kepada hal-hal yang sifatnya mitos. Seorang professor Universitas Leiden, CC.Berg menyebutkan bahwa gambaran masa lalu Jawa merupakan seperangkat mitos yangtak bisa tidak mencerminkan pengalaman masa lampu. Sebagai contoh, Seorang anak Jawa zaman dahulu diajar bahwa “Bharada terbang ke atas negeri untuk menetapkan garis batas negeri Erlangga.
- Mengarah kepada skrenomisme yaitu kronologi yang kacau dan terbolak-balik sehingga kadang menimbulkan multitafsir.
- Sangat dipengaruhi dengan kebudayaann Hindu, Budha, Islam.
- Mengedepankan sejarah keturunan dari raja kepada raja berikutnya.
- Historiografi tradisional merupakan simbol identitas baru.
- Adanya suatu visi historiografi tradisional yaitu raja sentris Setiap tulisan pujangga selalu mengangkat hal-hal yang berhubungan dengan raja. (raja biasanya dianggap sebagai titisan dewa).
- Dari segi misi, unsur-unsur faktual masih ada, disampaikan secara halus.
- Penyajian dari historiografi tradisional ini lebih menggunakan simbol. Cerita dibuat dengan suatu simbol-simbol saja.
- Sumber-sumber sejarah tradisional yang mendasari historiografi tradisional cenderung mengabaikan unsur-unsur fakta karena terlalu dipengaruhi oleh sistem kepercayaan yang dimiliki masyarakat.
- Adanya kepercayaan tentang perbuatan magis yang dilakukan tokoh-tokoh tertentu.